namatoko.it.com – Waldorf Astoria adalah nama yang identik dengan kemewahan, keanggunan, dan pelayanan tak tertandingi dalam dunia perhotelan. Sebagai merek andalan dari Hilton Worldwide, Waldorf Astoria New York yang berlokasi di 301 Park Avenue, Manhattan, telah menjadi simbol kemewahan sejak dibuka pada tahun 1931. Dengan desain Art Deco yang ikonik dan sejarah panjang yang melibatkan tokoh-tokoh terkenal, hotel ini tidak hanya menawarkan akomodasi mewah, tetapi juga warisan budaya yang kaya.
Sejarah Waldorf Astoria
Asal Mula di Fifth Avenue
Waldorf Astoria berawal dari dua hotel terpisah yang dibangun oleh dua sepupu dari keluarga Astor yang berseteru: William Waldorf Astor dan John Jacob Astor IV. Waldorf Hotel dibuka pada tahun 1893 di sudut Fifth Avenue dan 33rd Street, di lokasi bekas rumah besar William Waldorf Astor. Empat tahun kemudian, pada 1897, John Jacob Astor IV membuka Astoria Hotel di sebelahnya, di lokasi bekas rumah besar ayahnya. Kedua hotel ini dihubungkan oleh koridor sepanjang 300 kaki yang dikenal sebagai Peacock Alley, tempat para tamu memamerkan pakaian mewah mereka. Bersama-sama, hotel ini dikenal sebagai Waldorf-Astoria, menjadi hotel terbesar di dunia pada masanya dengan 1.300 kamar.
Pada tahun 1929, Waldorf-Astoria di Fifth Avenue ditutup dan dihancurkan untuk memberikan ruang bagi pembangunan Empire State Building. Namun, gagasan untuk membangun kembali hotel mewah ini tetap hidup. Pada tahun 1931, Waldorf Astoria yang baru dibuka di lokasi saat ini di Park Avenue, dirancang oleh arsitek Schultze dan Weaver dalam gaya Art Deco. Dengan tinggi 47 lantai dan 625 kaki (191 meter), bangunan ini menjadi hotel tertinggi di dunia hingga tahun 1957, ketika dikalahkan oleh Hotel Ukraina di Moskwa.
Kepemilikan dan Renovasi
Conrad Hilton, pendiri Hilton Hotels Corporation, mengakuisisi hak pengelolaan Waldorf Astoria pada Oktober 1949 dan membeli hotel ini secara penuh pada tahun 1977, menyebutnya sebagai “yang terhebat di antara semuanya.” Pada tahun 2014, Hilton menjual hotel ini kepada Anbang Insurance Group dari Tiongkok seharga $1,95 miliar, menjadikannya penjualan hotel termahal dalam sejarah. Hilton tetap mengelola hotel ini melalui kontrak manajemen 100 tahun. Pada tahun 2017, hotel ditutup untuk renovasi besar-besaran senilai miliaran dolar, mengubah lantai atas menjadi 375 kondominium mewah dan mempertahankan 375 kamar hotel di 18 lantai terbawah. Ketika Anbang bangkrut pada tahun 2020, kepemilikan beralih ke Dajia Insurance Group, dan hotel ini akhirnya dibuka kembali pada Juli 2025.
Fitur Ikonik Waldorf Astoria New York
Desain dan Arsitektur
Waldorf Astoria New York adalah landmark Art Deco yang ditetapkan sebagai cagar budaya resmi oleh New York City Landmarks Preservation Commission, baik untuk eksterior maupun interiornya. Lobi legendaris hotel ini menampilkan jam ikonik dari World’s Columbian Exposition 1893, yang dipersembahkan oleh Ratu Victoria, serta grand piano milik Cole Porter, penghuni lama hotel dari tahun 1934 hingga 1964. Piano ini, yang dinamakan “High Society,” digunakan Porter untuk menggubah lagu-lagu terkenal seperti “Anything Goes” dan “I’ve Got You Under My Skin.”
Renovasi terbaru oleh desainer Pierre-Yves Rochon dan arsitek SOM mempertahankan elemen bersejarah seperti Peacock Alley, yang kini memiliki mural indah dan panel kayu maple burl serta kolom marmer hitam. Kamar tamu, yang kini berjumlah 375, memiliki luas rata-rata lebih dari 570 kaki persegi, menjadikannya lebih besar dari banyak apartemen di Manhattan. Setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi marmer, bar dalam kamar, dan sentuhan modern seperti aroma khas Waldorf Astoria.
Inovasi Perhotelan
Waldorf Astoria dikenal sebagai pelopor dalam standar perhotelan modern. Hotel ini adalah yang pertama menawarkan layanan kamar 24 jam, telepon di setiap kamar, dan kamar mandi dalam setiap kamar. Selain itu, Waldorf Astoria memperkenalkan konsep “koki selebriti” dan menciptakan hidangan ikonik seperti Waldorf Salad (kombinasi apel, seledri, dan kenari dengan mayones) serta Eggs Benedict.
Kuliner dan Hiburan
Waldorf Astoria New York memiliki tiga restoran utama:
-
Peacock Alley: Sebuah brasserie mewah yang menawarkan hidangan dan koktail kelas atas, terletak di lobi dengan suasana yang mengingatkan pada koridor bersejarahnya.
-
Lex Yard: Restoran baru yang dinamakan berdasarkan Lexington Avenue Railyard, dipimpin oleh koki terkenal Michael Anthony, menawarkan pengalaman bersantap modern.
-
Yoshoku: Restoran dengan konsep Kaiseki Jepang, menyediakan menu degustasi dan a la carte.
Hotel ini juga terkenal dengan acara-acara besar di ballroom-nya, seperti gala amal, pertemuan politik, dan acara budaya seperti Met Gala pertama. Dari Pangeran Rainier III dan Grace Kelly hingga setiap presiden AS sejak Herbert Hoover, Waldorf Astoria telah menjadi tuan rumah bagi tokoh-tokoh terkemuka dunia.
Track 61: Legenda Kereta Rahasia
Salah satu fitur unik Waldorf Astoria adalah Track 61, jalur kereta bawah tanah yang konon digunakan oleh tamu penting seperti Presiden Franklin D. Roosevelt untuk masuk ke hotel secara rahasia, menghindari perhatian publik. Meskipun tidak lagi beroperasi, jalur ini tetap menjadi bagian dari legenda hotel dan menginspirasi nama restoran Lex Yard.
Ekspansi Global Waldorf Astoria
Sejak Januari 2006, Hilton memperluas merek Waldorf Astoria menjadi jaringan hotel dan resor mewah di bawah nama Waldorf Astoria Hotels & Resorts. Hingga Desember 2019, jaringan ini memiliki 32 properti di 15 negara dengan total 9.821 kamar, termasuk resor ski di Park City, Utah, dan properti ikonik di Dubai Palm Jumeirah. Beberapa lokasi terkenal meliputi:
-
Waldorf Astoria Beverly Hills: Salah satu bangunan tertinggi di Beverly Hills dengan spa La Prairie dan kolam renang di atap.
-
Waldorf Astoria Versailles – Trianon Palace: Dekat Istana Versailles di Paris, dengan restoran berbintang Michelin oleh Gordon Ramsay.
-
Waldorf Astoria Maldives: Resor dengan vila di atas air dan berbagai aktivitas air.
Semua properti Waldorf Astoria menggunakan linen Frette dengan jumlah benang 400 dan produk mandi dari Aesop, serta menawarkan manfaat eksklusif bagi anggota Hilton Honors, seperti peningkatan kamar dan kredit makanan.
Warisan dan Pengaruh Budaya
Waldorf Astoria telah menjadi bagian integral dari budaya Amerika dan global. Hotel ini menjadi rumah bagi tokoh seperti Cole Porter, Frank Sinatra, dan Ella Fitzgerald, serta menjadi tempat acara bersejarah seperti pidato Ratu Elizabeth II pada 1957 dan pesta ulang tahun Presiden John F. Kennedy. Ballroom Starlight Roof dan Grand Ballroom menjadi panggung bagi acara-acara seperti April in Paris Ball dan pameran karya Andy Warhol.
Waldorf Astoria juga dikenal karena kontribusinya dalam dunia kuliner. Selain Waldorf Salad dan Eggs Benedict, bartender legendaris Johnnie Solon menciptakan Bronx Cocktail di bar hotel sebelum Prohibition. Tradisi koktail ini berlanjut dengan bar modern yang menampilkan dekorasi bertema burung dengan latar belakang emas.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun memiliki sejarah gemilang, Waldorf Astoria menghadapi tantangan, terutama selama penutupan renovasi 2017–2025 yang dipengaruhi oleh perubahan kepemilikan dan pandemi. Investasi besar-besaran untuk mengubah sebagian bangunan menjadi kondominium menunjukkan adaptasi terhadap tren pasar properti mewah di New York. Dengan pembukaan kembali pada Juli 2025, Waldorf Astoria siap mempertahankan statusnya sebagai salah satu hotel paling bergengsi di dunia, dengan rencana ekspansi merek ke lokasi seperti Downtown Dubai pada 2028.
Waldorf Astoria bukan sekadar hotel; ini adalah simbol kemewahan, inovasi, dan sejarah. Dari Peacock Alley yang legendaris hingga Track 61 yang misterius, setiap sudut Waldorf Astoria New York menceritakan kisah glamor dan prestise. Dengan ekspansi global dan renovasi baru-baru ini, Waldorf Astoria terus menetapkan standar perhotelan mewah, menarik tamu dari seluruh dunia untuk merasakan pesona abadi dari “the greatest of them all.”