namatoko.it.com – Ralph Lauren bukan sekadar nama desainer; ia adalah simbol dari gaya hidup Amerika yang mewah, klasik, dan abadi. Lahir sebagai Ralph Lifshitz pada 14 Oktober 1939 di Bronx, New York, dari keluarga imigran Yahudi asal Belarus, Lauren telah membangun kerajaan fashion senilai miliaran dolar yang mencakup pakaian, aksesoris, parfum, hingga furnitur rumah. Dengan kekayaan pribadi mencapai US$11,9 miliar pada Mei 2025, ia menjadi salah satu miliarder paling berpengaruh di industri mode.
Awal Kehidupan yang Sederhana, Mimpi yang Besar
Ralph Lauren tumbuh di lingkungan sederhana di Bronx, sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya, Frank Lifshitz, adalah pelukis rumah, sementara ibunya, Frieda, mengurus keluarga. Sejak remaja, Ralph terinspirasi oleh ikon Hollywood seperti Fred Astaire dan Cary Grant, yang gaya elegannya memengaruhi selera fashion-nya. Pada usia 12 tahun, ia sudah dikenal di sekolah karena setelan mahalnya yang dibeli dari uang jualan dasi ke teman-temannya.
Pada 1957, ia lulus dari DeWitt Clinton High School dan belajar bisnis di Baruch College selama dua tahun sebelum putus sekolah. Antara 1962-1964, Lauren menjalani wajib militer di Angkatan Darat AS. Setelah itu, ia bekerja sebagai penjual sarung tangan dan dasi di Brooks Brothers, di mana ia mulai bereksperimen dengan desain. Pada 1967, dengan pinjaman US$50.000 dari saudaranya (setara US$1 juta saat ini), ia meluncurkan lini dasi pria di bawah nama Polo—mengambil inspirasi dari olahraga polo yang identik dengan kelas atas. Dasi-dasi lebar dan berani ini langsung laris di toko-toko mewah seperti Neiman Marcus dan Bloomingdale’s, menghasilkan penjualan US$500.000 di tahun pertama.
Bangkitnya Brand Polo: Dari Dasi ke Kerajaan Global
Tahun 1968 menandai peluncuran koleksi pakaian pria lengkap Polo, yang menggabungkan gaya aristokrasi Inggris dengan sentuhan olahraga Amerika Timur. Pada 1971, Norman Hilton memberikan dukungan finansial, memungkinkan Lauren membuka toko pertama di Rodeo Drive, Beverly Hills—toko desainer Amerika mandiri pertama di sana. Ikon terbesar muncul pada 1972: kemeja polo katun mesh dengan logo pemain polo, yang datang dalam 17 warna dan menjadi simbol preppy style yang abadi.
Ekspansi berlanjut pesat. Pada 1974, Lauren mendesain kostum pria untuk film The Great Gatsby, termasuk setelan pink khusus untuk Robert Redford sebagai Jay Gatsby. Tahun 1978, ia meluncurkan parfum Lauren untuk wanita dan Polo untuk pria secara bersamaan di Bloomingdale’s—prestasi pertama bagi desainer. Koleksi wanita debut pada 1971, diikuti Polo Sport (1992), Purple Label (1995, lini mewah), dan Lauren Ralph Lauren (1996, lebih terjangkau).
Perusahaan Ralph Lauren Corporation go public di New York Stock Exchange pada 1997, dan kini menghasilkan sekitar US$7 miliar per tahun dari lima kategori: pakaian, alas kaki & aksesoris, rumah, parfum, serta keramahan (seperti restoran RL). Ekspansi global mencakup toko di London (1981), Paris, dan baru-baru ini flagship store plus Ralph’s Coffee di Chengdu, China (Oktober 2025). Pada 2015, Lauren mundur sebagai CEO, tetapi tetap sebagai ketua eksekutif dan chief creative officer.
Inovasi dan Dampak Budaya
Lauren dikenal karena visi “lifestyle brand” yang menjual bukan hanya pakaian, tapi mimpi hidup elite Amerika—campuran rustik New England, keindahan Barat, dan glamor Hollywood. Brand-nya mendandani atlet Olimpiade AS di Beijing 2008, wasit Wimbledon sejak 2006, dan selebriti seperti Taylor Swift serta Selena Gomez. Pada 2018, perayaan 50 tahun brand di Central Park dihadiri Oprah Winfrey, Hillary Clinton, dan Kanye West.
Koleksi mobil antik Lauren—senilai US$600 juta—menampilkan 100 kendaraan langka seperti Ferrari 250 GTO (1962) dan Bugatti Type 57SC Atlantic, yang dipamerkan di Museum of Fine Arts Boston (2005) dan Paris (2011). Restoran seperti The Polo Bar di New York (2015) dan rencana Polo Bar di London (2025) memperkuat citra gaya hidupnya.
Filantropi: Lebih dari Fashion
Lauren dan istrinya, Ricky (menikah 1964), memiliki tiga anak: Andrew (aktris/musisi), David (eksekutif brand), dan Dylan (pemilik Dylan’s Candy Bar). Mereka aktif di filantropi, terutama kanker—didorong pengalaman Lauren dengan tumor otak jinak pada 1987. Pada 1989, ia mendirikan Nina Hyde Center for Breast Cancer Research di Georgetown University. Inisiatif lain termasuk Ralph Lauren Center for Cancer Care di Harlem (2003), Pink Pony Campaign (2009, donasi 25% penjualan untuk kanker), dan pusat pencegahan kanker di USC Norris (2023). Pada 2025, ia menerima Presidential Medal of Freedom dari Presiden Joe Biden—penghargaan pertama untuk desainer fashion.
Prestasi dan Penghargaan
Lauren memenangkan Coty Award pertama (1970), CFDA Lifetime Achievement (1992), dan gelar kesatria kehormatan dari Ratu Inggris (2019). Ia juga menerima Légion d’Honneur dari Prancis (2010) dan kunci Kota New York (2010).
Ralph Lauren di Era Modern: Keberlanjutan dan Pertumbuhan
Pada 2025, Ralph Lauren melaporkan hasil kuartal kedua fiskal 2026 di atas ekspektasi, dengan pendapatan US$2,01 miliar (naik dari US$1,73 miliar tahun sebelumnya) dan menaikkan proyeksi tahunan menjadi pertumbuhan 6-7%. Laporan Kewarganegaraan Global & Keberlanjutan 2025 menyoroti kemajuan “Timeless by Design”: pengurangan air 32% sejak 2020, 100% listrik terbarukan, dan denim dari katun daur ulang 100%. Strategi “Next Great Chapter: Drive” fokus pada inovasi digital dan ekspansi Asia.
Ralph Lauren telah mengubah dasi sederhana menjadi imperium global yang merayakan esensi Amerika—elegan, petualang, dan inklusif. Di usia 86 tahun, visinya tetap relevan, membuktikan bahwa fashion sejati adalah tentang cerita dan aspirasi. Seperti kata Lauren, “Pakaian yang saya desain adalah tentang kehidupan dan bagaimana orang ingin hidup.” Brand-nya terus berkembang, siap menyambut generasi baru sambil menjaga akar klasiknya.
