Loewe, Warisan Kemewahan Spanyol yang Abadi

namatoko.it.com – Loewe, rumah mode mewah asal Spanyol, telah menjadi simbol keunggulan kerajinan kulit dan inovasi fashion selama hampir dua abad. Didirikan pada tahun 1846 di Madrid, Loewe adalah salah satu merek mewah tertua di dunia yang kini berada di bawah naungan LVMH. Dengan perpaduan antara tradisi kerajinan tangan, desain avant-garde, dan pengaruh budaya Spanyol, Loewe terus memikat dunia mode global. Berikut adalah kisah perjalanan, inovasi, dan daya tarik Loewe yang menjadikannya salah satu merek paling berpengaruh saat ini.

Awal Mula dan Warisan Kerajinan Kulit

Loewe bermula sebagai kolektif pengrajin kulit di Madrid pada tahun 1846, fokus pada pembuatan barang-barang kulit berkualitas tinggi. Pada tahun 1872, Enrique Loewe Roessberg, seorang pengrajin asal Jerman, bergabung dan menyatukan operasi di bawah nama Loewe, yang dalam bahasa Jerman berarti “singa.” Nama ini mencerminkan kekuatan dan keunggulan merek tersebut. Pada tahun 1905, Raja Alfonso XIII menganugerahkan gelar “Pemasok Istana Kerajaan” kepada Loewe, menandai reputasinya sebagai penyedia barang mewah bagi keluarga kerajaan Spanyol. Ratu Victoria Eugenie sering mengunjungi toko Loewe di Príncipe de Madrid, memperkuat status merek ini di kalangan elit.

Pada pertengahan abad ke-20, Loewe menarik perhatian tokoh-tokoh terkenal seperti Ernest Hemingway, Ava Gardner, Rita Hayworth, dan Sophia Loren, yang mempopulerkan tas dan aksesori kulitnya. Barang-barang seperti tas dari kulit iguana, buaya, dan ular menjadi simbol elegansi dan kemewahan.

Evolusi ke Mode Modern

Loewe mulai memperluas cakupannya pada tahun 1965 dengan meluncurkan koleksi pakaian siap pakai (ready-to-wear), menandai langkah besar menuju rumah mode penuh. Pada tahun 1970, logo anagram ikonik Loewe, yang terdiri dari empat huruf “L” yang saling terkait (dikenal sebagai “el cangrejo” atau “kepiting”), diciptakan oleh pelukis Spanyol Vicente Vela. Logo ini tetap menjadi simbol merek hingga kini. Pada tahun yang sama, tas Flamenco diperkenalkan, diikuti oleh tas Amazona pada tahun 1975, yang dirancang untuk wanita pekerja modern dan menjadi ikon abadi karena kekuatan dan keanggunannya.

Pada tahun 1972, Loewe memasuki dunia parfum dengan meluncurkan L de Loewe, wewangian wanita pertama mereka. Kesuksesan ini diikuti oleh wewangian lain seperti Aire Loewe (1985) dan Esencia de Loewe (1987), yang mencerminkan sensualitas dan budaya Spanyol.

Era LVMH dan Transformasi di Bawah Jonathan Anderson

Pada tahun 1996, LVMH mengakuisisi Loewe, membawa merek ini ke panggung global. Berbagai desainer ternama, seperti Narciso Rodriguez (1997–2001), José Enrique Oña Selfa (2000–2007), dan Stuart Vevers (2008–2013), memimpin arah kreatif Loewe, memperkenalkan estetika modern sambil mempertahankan warisan kerajinan kulit. Namun, transformasi paling signifikan terjadi pada tahun 2013 ketika Jonathan Anderson, desainer asal Irlandia Utara, diangkat sebagai direktur kreatif.

Anderson membawa visi baru yang menggabungkan eksperimen dengan tradisi. Ia memperkenalkan tas Puzzle pada tahun 2015, sebuah karya seni origami yang dapat dilipat rata, menjadi salah satu tas “it” yang paling dicari. Tas lain seperti Gate dan Basket juga memperkuat reputasi Loewe dalam inovasi desain. Di bawah Anderson, Loewe juga memperluas lini pakaian pria dan wanita, dengan koleksi yang memadukan siluet eksperimental, referensi budaya pop, dan kerajinan tangan tingkat tinggi. Koleksi musim semi/musim panas 2022 dan 2023, dengan desain surreal seperti sepatu balon yang kempis atau gaun anthurium, mencuri perhatian dunia mode dan media sosial.

Pada tahun 2023, Loewe dinobatkan sebagai merek terpopuler di dunia oleh Lyst Index, mengungguli Prada, berkat kolaborasi profil tinggi seperti busana panggung untuk tur Renaissance Beyoncé dan penampilan Rihanna di Super Bowl. Setelah kepergian Anderson pada tahun 2025, Jack McCollough dan Lazaro Hernandez dari Proenza Schouler ditunjuk sebagai direktur kreatif baru, menandai babak baru untuk Loewe.

Inovasi dan Fokus pada Kerajinan

Loewe dikenal karena dedikasinya pada kerajinan tangan. Setiap tas, seperti Puzzle atau Hammock, dijahit tangan selama berjam-jam menggunakan bahan berkualitas tinggi seperti kulit anak sapi, memastikan daya tahan dan estetika yang tak lekang oleh waktu. Konsep Casa Loewe, yang diperkenalkan pada tahun 2016 di Madrid, mencerminkan visi merek sebagai rumah kolektor seni yang canggih, memadukan koleksi mode dengan seni dan desain. Toko flagship ini, dengan luas 999 meter persegi, adalah yang terbesar di dunia dan menjadi model untuk toko-toko Loewe di seluruh dunia, termasuk di London, Tiongkok, dan New York.

Loewe juga mendukung seni dan budaya melalui Loewe Foundation, didirikan pada tahun 1988 oleh Enrique Loewe Lynch. Yayasan ini memberikan penghargaan seperti Loewe Foundation Craft Prize dan mendukung festival seni, fotografi, dan tarian. Pada tahun 2023, pengrajin keramik Jepang Eriko Inazaki memenangkan penghargaan ini, menegaskan komitmen Loewe pada kerajinan global.

Pengaruh Global dan Daya Tarik Selebriti

Loewe telah menjadi favorit di kalangan selebriti dan keluarga kerajaan Spanyol, termasuk Ratu Sofía dan Ratu Letizia, yang sering terlihat membawa tas Loewe. Ambasador global seperti Penélope Cruz, Josh O’Connor, Taylor Russell, Taeyong, dan Wang Yibo, serta kolaborasi dengan ikon seperti Beyoncé, Rihanna, dan A$AP Rocky, memperkuat daya tarik merek ini di panggung global. Kampanye iklan Loewe, sering difoto oleh Mert Alaş dan Marcus Piggott, menampilkan nama-nama besar seperti Maggie Smith dan Kit Connor, menambah aura modern dan keren.

Di Asia, Loewe memperluas kehadirannya dengan 41 toko di Tiongkok Daratan dan pembukaan Casa Loewe di Chengdu pada tahun 2024. Keberhasilan merek ini di pasar global juga didukung oleh strategi pemasaran inovatif, seperti video unboxing tas Puzzle yang viral pada tahun 2023.

Parfum Loewe: Ekspresi Multisensori

Divisi parfum Loewe, yang dipimpin oleh perfumer Nuria Cruelles, menawarkan wewangian yang mencerminkan warisan Spanyol, seperti Botanical Rainbow dan Paula’s Ibiza. Koleksi ini menggabungkan inspirasi alam dengan desain visual yang berani, menciptakan pengalaman multisensori. Pada tahun 2022, Casa Loewe di Nanjing memperkenalkan pengalaman belanja parfum yang baru, memperkuat posisi Loewe di pasar mewah.

Keberhasilan Loewe terletak pada kemampuannya menyeimbangkan tradisi dan inovasi. Dengan fokus pada kerajinan kulit, desain eksperimental, dan kolaborasi budaya, Loewe telah berevolusi dari pemasok kerajaan menjadi kekuatan global dalam mode mewah. Pencapaian keuangan terbaru menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan laba sebesar €207,3 juta pada tahun 2023, meningkat 62,5% dari tahun sebelumnya.

Dari tas Puzzle yang ikonik hingga koleksi pakaian yang memadukan seni dan mode, Loewe terus mendefinisikan ulang kemewahan dengan cara yang relevan dan modern. Untuk informasi lebih lanjut tentang koleksi terbaru, kunjungi www.loewe.com atau jelajahi toko Casa Loewe terdekat. Loewe bukan sekadar merek—ini adalah perayaan seni, kerajinan, dan budaya Spanyol yang abadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *